BAHASA
Beralih
dari Relasi yang Tidak Sehat Menuju Relasi yang Sehat dan Menghidupkan
Pernahkah kamu
merasa terjebak dalam pola relasi yang tidak sehat? Mungkin dalam keluarga,
pertemanan, atau bahkan di tempat kerja—dengan atasan, rekan kerja, atau klien.
Kamu sadar ada yang tidak beres. Bahkan, mungkin kamu sudah tahu apa yang perlu
dilakukan, tapi tetap saja sulit untuk keluar dari situasi itu.
Kenapa bisa
begitu? Dan bagaimana caranya agar kita bisa membangun life-giving
relationships—relasi yang mendukung pertumbuhan diri kita? Yuk, kita bahas
bersama!
Tanda-tanda Relasi
yang Tidak Sehat
Menurut PRH, relasi yang sehat adalah relasi yang memungkinkan
kita untuk menghidupi dan mengembangkan kapasitas-kapasitas kita, dan
menghargai karakteristik dasar dari jenis relasinya. Contoh: relasi dengan anak
akan berbeda dari relasi dengan atasan.
Ketika kita dapat
menyentuh bagian diri kita yang terbaik, relasi tersebut akan menghidupkan dan
mendorong pertumbuhan hakikat diri kita. Sebaliknya, relasi yang tidak sehat
menghambat kita untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.
Relasi yang tidak
sehat selalu memiliki sisi “berlebihan” dalam relasi: terlalu negatif atau
terlalu positif.
Berikut ini
beberapa tanda relasi yang tidak sehat dengan perasaan negatif:
Berikut ini
beberapa tanda relasi yang tidak sehat dengan perasaan terlalu positif:
Kenapa Kita Bisa
Terjebak?
Saat berada dalam
relasi yang tidak sehat, kita sering terfokus pada orang lain—dan menyalahkan
mereka: “Dia nggak bisa menghargai aku.” Atau, kita juga mungkin memberikan
nilai yang berlebihan pada relasi tersebut. Tapi, pernahkah kamu berpikir bahwa
ada sesuatu dalam dirimu yang membuatmu tertarik pada relasi-relasi yang tidak
sehat atau bahkan toxic?
Inilah yang sering
membuat kita terjebak dalam pola relasi yang sama, berulang kali.
Dalam sesi PRH Clarifying
My Relationships, kita belajar bahwa relasi terbentuk dari aspirasi dan
kebutuhan dua pihak. Kamu berelasi karena ingin memberi—perhatian,
pendampingan, kebahagiaan. Tapi kamu juga berelasi karena ingin
menerima—didengarkan, ditemani, dipahami.
Mengharapkan
sesuatu dari relasi adalah hal yang wajar. Namun, ketika kebutuhan itu menjadi
berlebihan, kita bisa kehilangan kemampuan untuk menilai apakah relasi tersebut
sehat. Misalnya, karena sangat butuh ditemani, kita menolerir perlakuan yang
sebenarnya menyakiti kita. Yang penting, tidak merasa sendirian.
Bagaimana Cara
Keluar dari Relasi yang Tidak Sehat?
Langkah pertama
adalah menyadari: apa yang sebenarnya kamu cari dalam relasi ini? Apakah
itu perhatian, pengakuan, pengertian?
Lalu, tanyakan
pada diri sendiri: apakah kebutuhan ini wajar atau sudah berlebihan? Salah satu
ciri kebutuhan yang berlebihan adalah munculnya rasa frustrasi yang sangat
besar saat kebutuhan itu tidak terpenuhi.
Mengenali
kebutuhan yang tidak sehat sering kali tidak mudah. Maka, mencari bantuan
profesional bisa sangat membantu. Kamu bisa membuat janji sesi helping
relationship dengan edukator PRH. Dalam sesi ini, kamu akan dibantu untuk
mengenali kebutuhanmu dengan jernih, dan mengalami sendiri seperti apa rasanya
berada dalam relasi yang sehat—di mana kamu dihargai, didengarkan, dan diterima
apa adanya.
Pengalaman ini
bisa menolongmu membedakan mana relasi yang sehat dan mana yang sebaiknya
diubah.
Mengklarifikasi Setiap
Relasi
Langkah
selanjutnya adalah mengklarifikasi setiap relasi dalam hidupmu: Apa yang
bisa dan tidak bisa aku harapkan dari relasi ini?
Dalam sesi Clarifying
My Relationships, kamu akan belajar bahwa ada berbagai jenis relasi: relasi
sosial, profesional, persahabatan, relasi untuk bertumbuh, dan lainnya. Setiap
jenis relasi memiliki batasannya masing-masing.
Contohnya, ada
rekan kerja yang hanya cocok untuk relasi profesional, bukan sebagai sahabat.
Maka, kita bisa menjalin kerja sama yang baik tanpa berharap bisa berbagi
hal-hal pribadi dengannya.
Dengan memperjelas
jenis relasi, kamu bisa mengubah relasi yang sebelumnya tidak sehat menjadi
lebih sehat dan proporsional.
Saatnya Memilih
Dari berbagai cara
ini, mana yang paling cocok untuk kamu mulai?
Yuk, mulai dari
langkah kecil: ubah ekspektasi kamu agar kamu bisa memiliki relasi yang lebih
sehat dan menghidupkan.
Angeline Kartika S
10 April 2025
----------------------
ENGLISH
Moving from Unhealthy Relationships
to Healthy and Life-Giving
relationship
Have you ever felt stuck in an
unhealthy relationship? It could be with family, friends, or even at work—with
your boss, colleagues, or clients. You sense that something is off. You might
even know what steps to take, but somehow, it’s still hard to break free.
Why does that happen? And how can
we build life-giving relationships—the kind that support our personal
growth? Let’s explore together.
Signs of an Unhealthy Relationship
According to PRH, a healthy relationship is one that
allows us to live and develop our capacities and respect the nature of the relationship.
Example: your relationship with your son is different from the relationship
with your boss.
When it is possible to live the best of ourselves, the relationship becomes
life-giving and supports the growth of our being. On the other hand, unhealthy
relationships hinder us from becoming the best version of ourselves.
An unhealthy relationship has
always a ‘too much’ in the relationship, too negative or too positive
Here
are some signs of an unhealthy relationship with negative feelings:
Here
are some signs of an unhealthy relationship with too positive feelings:
Why Do We Get Stuck?
When we’re in unhealthy
relationships, we often focus on the other person—blaming them for not valuing
or respecting us. Or we give excessive
value to the relationship. But have you ever considered that something within
you might be drawing in unhealthy and even toxic relationships?
This is what can cause you to fall
into the same patterns over and over again.
In the PRH session Clarifying My
Relationships, we learn that relationships are shaped by the aspirations
and needs of both people involved. You relate to someone because you want to
give—your time, attention, support, or care. But you also relate because you
need something in return—attention, guidance, companionship, or understanding.
It’s natural to expect something
from a relationship. But when these needs become excessive, they can trap us in
toxic dynamics. For example, if you desperately need companionship, you might
tolerate disrespectful behavior—just to avoid feeling alone.
How Do We Break Free?
The first step is awareness. Ask
yourself: What am I looking for in this relationship? Recognition?
Attention? Understanding?
Then reflect on whether these needs
are healthy or excessive. A sign of an excessive need is feeling intense
frustration when it isn’t met.
Sometimes it’s hard to identify
unhealthy needs on our own. That’s why it can be helpful to seek professional
support. You can book a helping relationship session with a PRH
educator. In this space, you’ll be guided to explore what you’re really getting
from the relationship—and whether it’s truly helping or harming you.
What’s more, you’ll experience a
healthy relationship within the helping session itself: one where you’re
respected, heard, and accepted as you are. This concrete experience can sharpen
your ability to distinguish between healthy and unhealthy relationships in your
life.
Clarifying Each Relationship
The next step is to clarify what
each relationship in your life is really about: What can I expect from this
relationship—and what can’t I?
In the Clarifying My
Relationships session, you’ll learn that there are different types of
relationships—social, professional, friendships, growth relationships, and
more. Each has its own boundaries and level of closeness.
For example, a coworker might be
someone with whom you have a good professional relationship—but not someone you
can share personal struggles with. Recognizing this can help shift an unhealthy
dynamic into a healthier, more balanced one.
Your Turn to Choose
Which of these steps feels most
doable for you right now?
Start by adjusting your
expectations—so you can begin creating healthier, life-giving relationships.
By:
Angeline Kartika S
10
April 2025